Tegal - Pengembangan ekosistem entrepreneurship di masyarakat lapis bawah yang dilakukan secara sinergis dan dipersiapkan dengan baik by design diyakini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Disnakerin Kota Tegal R Heru Setyawan saat menjadi Pembicara dalam Bussiness Gathering Ekosistem Desa, yang diadakan di Cancer Hall Karlita Hotel, (Kamis, 13/1/2022).
Heru yang diundang BRI sebagai Pembicara itu mengajak pihak BRI bersinergi dalam mengembangkan wirausaha-wirausaha baru sebagai pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) atau UMKM.
“Dengan aktivitas usaha yang dilakukan masyarakat penganggur tentu dapat menekan angka pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan, ” papar Heru.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Lebih lanjut disampaikan bahwa BRI dapat membantu dalam layanan akses permodalan, membantu peningkatan kapasitas perajin dalam manajemen keuangan, dan penumbuhan klaster usaha sesuai dengan potensi masing-masing wilayah kelurahan.
Sementara Pemimpin BRI Cabang Tegal Tasurun menyampaikan gathering ini diadakan untuk meningkatkan kinerja teamwork BRI untuk capaian target 2022, bersinergi dengan semua stakeholder terkait.
Menurutnya, Kepala Unit dan Mantri BRI lebih memahami peta wilayah kerja setelah mengikuti paparan dari para narasumber.
”Saya juga mengingatkan bahwa seluruh karyawan BRI mempunyai tugas untuk menyampaikan literasi keuangan digital, agar QRIS menjadi satu-satunya alat pembayaran cashless, ” ujar Tasurun.
Kepala Disnakerin juga memaparkan industri prioritas yang dikembangkan di Kota Tegal sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Industri Kota Tegal 2021-2041.
Fokus pembangunan industri kecil menengah agar semakin kreatif dan berdaya saing menjadi pilihan kebijakan.
Karena Kota Tegal dihadapkan pada keterbatasan lahan untuk pengembangan industri padat karya. Potensi industri kecil menengah secara kewilayahan bisa didorong lebih maju oleh BRI dengan pengembangan klasterisasi usaha.
“Mari turun bersama untuk melakukan identifikasi potensi, profiling, dan mengembangkan klaster industri, agar target membangun ekosistem entrepeneurship benar-benar dapat direalisasikan” tantang Heru. (Anis Yahya)